Sponsored Link:
Peribahasa Indonesia Abjad A (1)
Kumpulan peribahasa bahasa Indonesia yang indah untuk hidup yang lebih baik. Baca dan dapatkan inspirasinya di bawah ini:
  | 
| Peribahasa Indonesia Abjad A (1) | 
Ada negeri tentulah ada rakyatnya.
- Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang.
 
Kasih sayang hanya waktu berhadapan saja, setelah berjauhan lalu dilupakan.
- Ada angin, ada pokoknya (= pohonnya).
 
Segala sesuatu mestilah ada asal mulanya.
Beberapa hal di dunia ini amat sulit atau bahkan mustahil disembunyikan
- Ada bangkai, adalah hering.
 
Ada perempuan jahat, adalah lelaki jahat yang mengunjunginya.
- Ada batang mati, adalah cendawan tumbuh.
 
Di mana juga kita tinggal, akan ada rezeki kita.
- Ada batang, cendawan tumbuh.
 
Tiap-tiap negeri ada undang-undang dan adat resamnya masing-masing.
- Ada beras, taruh dalam padi.
 
Rahasia hendaklah disimpan baik-baik.
Tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki.
Ada baik, ada jahat; ada miskin, ada kaya.
Orang yang kaya akan digerogoti oleh teman-temannya.
Di tempat orang mudah mendapat rezeki, banyaklah orang berkumpul.
Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezeki.
- Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas.
 
Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan juga.
- Ada jarum hendaklah ada benangnya.
 
Tiap-tiap suatu itu ada pasangannya.
Tiap-tiap suatu kejadian itu tentu ada bekasnya.
Tiap-tiap suatu itu ada pasangannya.
Masih ada sesuatu yang belum diselesaikan atau belum diperhatikan.
Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezeki.
Ada negeri tentulah ada rakyatnya.
- Ada padi masak, adalah pipit.
 
Di tempat orang mudah mendapat rezeki, banyaklah orang berkumpul.
- Ada padi semua kerja jadi, ada beras semua kerja deras.
 
Orang yang mampu (= kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai.
- Ada padi, segala menjadi.
 
Orang yang mampu (= kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai.
- Ada paha ada kaki, ada nyawa ada rezeki.
 
Ssetiap orang mempunyai rezeki dan jodohnya sendiri.
Untung dan malang tidak tetap.
- Ada persembahan ada kurnia.
 
Berbuat baik dibalas baik.
Dalam kesenangan tentu ada kesusahannya.
Harga barang menurut rupanya (= keadaannya).
- Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.
 
Baik derita dan bahagia dirasakan bersama-sama.
- Ada sampan hendak berenang.
 
Sengaja bersusah payah.
- Ada seperti tampaknya apung-apung.
 
Barang yang dihajati telah ada tetapi belum tentu dapat diambil atau dipakai.
- Ada sirih hendak makan sepah.
 
Ada yang baik, hendakkan yang buruk.
- Ada tangga hendak memanjat tiang.
 
Berbuat sesuatu dengan tidak menurut aturan.
- Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang.
 
Melakukan sesuatu yang baik jika ada maunya saja.
- Ada uang abang disayang, tak ada uang abang payah.
 
Seorang yang mampu mencukupi kebutuhan keluarganya akan dipuji banyak orang, tetapi jika ia tidak mampu akan banyak mendapat caci maki.
- Ada ubi ada batas, ada masa boleh balas.
 
Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan juga.
- Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
 
Berbuat baik dibalas baik, berbuat jahat dibalas jahat.
Ada maksud yang teersembunyi.
- Adakah buaya menolak bangkai
 
Tiada orang yang akan melewatkan rezeki yang sudah di depan mata.
- Adakah dari telagabyang jernih itu mengalir air yang keruh.
 
Didalam jiwa orang yang baik tidak pernah ada niat yang jahat.
- Adakah kayu di rimba sama tinggi
 
Semua yang ada di dunia ini diciptakan Tuhan dengan segala perbedaannya dengan tujuan untuk saling melengkapi.
- Adakah pernah telaga yang keruh mengalir airnya yang jernih.
 
Sifat dari seseorang yang jahat akan tetap menurun ke dalam darah anaknya.
- Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan
 
Semua orang mempunyai tempat dan rezekinya sendiri-sendiri.
- Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah.
 
Setiap perilaku haruslah mengacu pada aturan dan kaidah agama.
- Adat diisi jannji dilabuh
 
Peraturan harus dilaksanakan, kesepakatan harus dijalankan.
- Adat diisi, lembaga dituang.
 
Melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan.
- Adat dipakai baru, pusaka dipakai usang.
 
Ilmu akan berguna selama-lamanya sedangkan harta duniawi hanya akan musnah dimakan waktu.
- Adat gunung tempatan kabut.
 
Semua permasalahan harus dicari di mana sumbernya permasalahan tersebut berasal.
- Adat hidup sandar-menyandar
 
Setiap orang punya kewajiban untuk saling topang menopang di setiap permasalahan yang dialaminya.
- Adat hidup tolong menolong, syariat palu-memalu.
 
Semua orang saling membutuhkan satu sama lain.
- Adat juara kalah menang, adatnya saudagar laba rugi.
 
Setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing.
Sponsored Link:
Judul: 
Peribahasa Indonesia Abjad A (1)
Rating: 
4.5
Ditulis Oleh 
alie
23:46 
  
Artikel Terkait Peribahasa Indonesia Abjad A (1)